Setelah mendengar cerita dari Rendi, ibu kos, bude saya, keluarga paklik saya, dan melihat apa yang bapak saya alami, saya mengambil kesimpulan bahwa rupanya hukum manusia terkadang tidak sesuai dengan hukum Allah. Uang dan rasa iri adalah dua hal yang berbahaya dan tak mengenal kemanusiaan dan moral apabila bertemu dan bereaksi secara negatif. Warisan mungkin memang terkadang tidak memiliki bukti tertulis yang dibuat dengan berbagai prosedur dan aturan yang berlaku, namun seperti yang dikatakan ibu kos, di surga hal itu juga ditulis, bahkan lebih dulu jadi daripada bukti yang dibuat manusia.
Warisan mungkin terlihat tidak adil ketika diberikan kepada satu anak saja, namun tentu orangtua punya alasan sendiri mengapa anak itu mereka pilih untuk menerima warisan. Pak Rudi menerima warisan dari orangtuanya karena ia merupakan satu-satunya yang kurang sukses seperti saudara-saudarinya, sama seperti ibu teman saya yang menerima warisan karena saudari-saudarinya dinikahi oleh orang-orang kaya. Orangtua memutuskan dan di surga hal itu dicatat dan siapapun yang bermain-main dengan aturan itu akan mendapat konsekuensinya sendiri, demikian kata ibu kos.
Demikianlah yang dapat saya bagikan kali ini.