Thursday, June 29, 2017

Pernak-pernik Juni, Ramadhan dan Lebaran

Bulan Juni menyuguhkan saya berbagai macam pengalaman berharga dan tidak terduga. Selama setahun saya masih menjalani hal yang sama; tak kunjung mengalami perkembangan signifikan dari keterpurukan. Bulan ini dapat dikatakan sebagai titik balik yang sangat berarti dalam kehidupan saya.

Naik Level

Di bulan ini saya merasa naik level karena mendapatkan pekerjaan. Meskipun sampai saat ini masih merasa kewalahan dengan pekerjaan itu, namun setidaknya saya sudah bekerja. Di bulan lebaran ini, saya berkesempatan menjadi yang memberi (uang saku/sangu/angpao) kepada keponakan-keponakan; hal ini sangat menggembirakan, sebab saya bisa benar-benar merasa naik level menjadi orang dewasa, hahaha.

Momok Pekerjaan, Mimpi Buruk !

Di liburan ini, saya khawatir dengan waktu yang berlangsung dengan cepat. Tidak lama lagi liburan akan habis. Saya masih mendapat mimpi buruk, yakni mimpi kewalahan menangani pekerjaan administrasi yang rumit. Ini adalah momok terbesar saat ini. Jujur saya tidak begitu menikmati pekerjaan di ruangan itu, yang memeras pikiran dan konsentrasi. Namun, kerja dimana yang tidak “tidak enak” ?, demikian kata orang. Saya setuju; kerja itu memang harus tirakat. Orang berhasil tidak selalu mengawali langkah mereka dengan kemudahan. Perasaan takut dan tidak nyaman akan pekerjaan kerapkali terbawa sampai tidur. Sungguh benar-benar momok yang menakutkan!

Semangat Handai Taulan

Hari pertama lebaran, keluarga besar berkumpul di rumah, kecuali ibu yang masih bekerja hingga hari keempat lebaran. Perjumpaan dengan sanak saudara selalu membuat saya gembira dan damai. Saya senang rumah penuh dengan anggota keluarga besar. Kesempatan seperti ini jarang sekali terjadi. Kami semua tidak selalu bercakap-cakap. Namun, keberadaan mereka semua di rumah memberikan suasana damai, gembira, dan aman di hari raya ini. Mengenai ketakutan akan pekerjaan, saya mendapat masukan dan dukungan dari budhe dan yang lain; yang intinya ialah supaya saya tetap bertahan dan menekuni pekerjaan ini.

Oni Ke Blitar!

Salah satu anggapan yang salah tentang kehidupan setelah lulus kuliah:
Kau akan mendapatkan banyak teman baru dan teman baik!
Salah!
Saya menyetujui pernyataan diatas. Setelah lulus, saya memang tidak terlibat berbagai komunitas atau organisasi, namun sering berinteraksi dengan banyak orang dan mendapatkan banyak teman baru setiapkali menjalani tes-tes di perusahaan-perusahaan ataupun di acara-acara. Namun, sekian lamanya waktu tidak bertemu dengan kawan-kawan semasa kuliah membuat saya merasa terpencil, terisolasi. Ingin rasanya berkumpul dengan teman-teman kuliah dulu, atau sahabat semasa SMA. Jadi kesempatan sekecil apapun sungguh sangat berharga, seperti kemarin lusa saya dapat berjumpa dengan Oni, kawan baik saya yang kebetulan sedang bersilaturahmi dengan saudaranya di Blitar. Itu hanyalah perjumpaan singkat dan sederhana, namun membuat pikiran kembali positif dan terhibur (setelah merasa terisolasi, dan jatuh bangun sendiri serta jauh dari kawan-kawan dekat dan seperjuangan di masa kuliah dahulu). Senang mendapati diri sendiri dapat berjumpa lagi dan bercakap-cakap dengan kawan baik. Sungguh suatu hal yang jarang dapat terwujud; perjumpaan berarti dan meneguhkan semangat hidup!

Padatnya Agenda

Lama hidup di desa membuat saya terbiasa dengan jadwal lebaran yang selalu padat dari tahun ke tahun. Orang-orang disini selalu melakukan silaturahmi dengan sanak saudara (baik saudara dekat maupun jauh), lalu kepada para orang tua (saudara/i kakek/nenek), para tetangga (satu desa), dan teman-teman dekat. Orang mengenal istilah “kemput” atau komplit, yang berarti sudah bersilaturahmi dengan semua sanak saudara, para orang tua, dan tetangga satu desa (semua rumah di desa). Jadi meskipun sudah lebaran hari ke 5 atau 6, atau bahkan setelahnya, di desa masih ramai dengan lalu-lalang orang-orang badan, atau bersilaturahmi. Di hari ke 5 lebaran ini, keluarga saya masih belum kemput, masih akan dilanjutkan lagi besok karena sudah larut namun masih banyak tetangga lain yang masih belum kami kunjungi. Lebaran yang padat dengan silaturahmi seperti ini ialah yang saya rindukan setiapkali hari raya Idul Fitri. Saya senang dan gembira dengan kesempatan berharga ini. Ada banyak berkah yang didapatkan, seperti menjaga tali persaudaraan dengan sanak saudara dekat dan jauh, membuat perasaan gembira dan bahagia karena bertemu banyak orang, dan tentu menambah pengalaman dan wawasan (lewat percakapan dalam silaturahmi). Sungguh bulan yang penuh berkah!


Masih Banyak Lagi Hal Berkesan… Namun Saya Sudah Lelah untuk Menceritakannya

Mungkin akan saya tambahkan pada postingan selanjutnya.

Selamat Hari Raya Idul Fitri!
Mohon Maaf  Lahir dan Batin!


Friday, June 16, 2017

Lelahnya Bekerja dan Akhir Pekan Sebagai Manusia

Syukur alhamdulillah saya sekarang sudah diterima bekerja di sebuah bank sebagai staf administrasi. Sudah lebih dari seminggu ini saya bekerja sekaligus training. Saya sangat bersyukur karena setelah sekian lama menganggur saya akhirnya mendapatkan pekerjaan. Pun demikian, saya merasa pekerjaan ini sungguh berat.

Setiap hari jam 07:45 semua karyawan harus berkumpul di kantor. Setelah itu dilakukan briefing dan selanjutnya mulai bekerja. Sebagai staf administrasi, saya harus menunggu laporan dari bagian marketing atau mereka yang bekerja mengurus nasabah. Jadi rata-rata mereka mengirimkan laporannya sore hari padahal jam 19:00 sistem sudah tidak bisa dipakai. Hal ini membuat saya keteteran dan kewalahan terus. Saya bertanggungjawab pada penginputan data untuk dua wilayah marketing; karyawan lama lainnya sudah memegang empat. Namun, meskipun hanya dua, saya sangat kewalahan dan seringkali kacau, apalagi berkas-berkasnya begitu banyak dan saya masih bingung untuk menggolongkannya.

Pikiran saya tertekan setiap hari. Angka-angka membuat saya pusing dan mual di perut. Sebelumnya saya hanya berhadapan dengan kata-kata, namun kini harus mengurus angka-angka. Saya pikir saya masih beradaptasi, namun saya juga merasa tidak mampu dengan banyaknya berkas yang harus saya selesaikan setiap harinya. Pada hari Jum'at kemarin, saya mencapai titik "tidak krasan" karena ada begitu banyak berkas yang belum saya selesaikan dan masih terdapat ketidakcocokan dengan sistem, ditambah komputer yang error setiap kali saya hendak menyelesaikan tugas saya. Saya berdoa dan memohon belas kasih Tuhan. Saya juga mengutarakan rasa keberatan saya pada pekerjaan ini. Setelah beberapa waktu, saya merasakan suatu keajaiban. Seorang senior (di tengah menumpuknya pekerjaannya, menyempatkan) membantu saya dan menunjukkan cara cepat menyelesaikan berkas yang belum fixed. Saya sungguh merasa lega karena sebelumnya saya mual dan pusing, namun setelah itu pikiran menjadi terang kembali. Alhamdulillah! Puji Tuhan!!!!

 Hal lain disamping rumitnya pekerjaan administrasi ialah jam kerja. Setiap hari kerja saya pulang rata-rata jam 8 malam. Jadi selama seharian penuh saya berada di dalam ruangan. Setiap berangkat saya merasa berat. Lampu merah saya harapkan menyala lebih lama. Saya merasa tidak rela meninggalkan dunia luar dan langit yang biru.  Jadi setelah sampai di kantor, saya tidak akan tahu petang atau hari, hujan atau terik. Dunia luar tidak dapat dilihat dari dalam ruangan itu. Jadi, akhir pekan ialah saat yang sangat menggembirakan. Saya bisa menjadi manusia lagi seutuhnya (anggap saja selama weekdays saya menjadi robot atau mesin, hahaha). Saya bisa tidur puas dan bangun agak siang, bisa bermain game, bisa menulis di blog seperti ini lagi, dan bisa melihat langit biru dan alam yang indah ini.

Yeaahhhh! Ini sungguh menggembirakan!!!!!!!!! Syukur kepada Allah!!!!!

Saya lega namun di dalam hati masih merasa gentar. Hari Jumat kemarin memang sedikit terjadi transaksi, jadi laporannya tidak banyak; namun saya sudah sangat kewalahan. Saya masih ragu untuk menghadapi hari Senin-Kamis minggu depan. Namun, untuk saat ini saya percaya pada kekuatan doa, pertolongan rahmat Ilahi yang bekerja dalam setiap kesulitan. Ditambah, dukungan dari keluarga dan teman-teman membuat saya tidak rela apabila menyerah. Jadi hari Senin hingga Kamis minggu depan masih misteri. Namun, dengan pertolongan Tuhan dan sedikit persiapan saya pada hari kemarin, saya optimis bisa mengikuti ritme cepat dan padat minggu depan.

Mungkin ini ironis karena sebelumnya saya posting tentang keinginan untuk berwirausaha. Mimpi itu masih ada sekarang ini. Sementara ini saya melakukan pekerjaan ini untuk menambah pengalaman dan mempersiapkan diri untuk mewujudkan impian sebagai enterpreneur itu (sebut saja modal, mental, dan wawasan, haha).

Demikianlah, kawan! Semoga perjuanganmu juga diberkahi dan lancar !! Aminn