Untuk akhir pekan ini, saya telah berencana melakukan beberapa hal yang sudah saya list. Syukurlah selama satu hari yang panjang ini saya dapat memenuhinya, sekaligus memanfaatkan waktu luang secara maksimal.
Hal pertama ialah menanam biji cabai, lavender dan lidah buaya. Setelah membersihkan rumah, saya mandi lalu hendak berkebun menanam biji cabai di polybag. Namun setelah mendapat kabar tentang bibi yang opname, saya membatalkannya. Maka saya dan ibu pergi ke kota Blitar menjenguk bibi di RS. Setelah kurang lebih satu jam disana, kami pergi ke toko bunga untuk membeli bibit lavender dan lidah buaya. Kami mendapatkannya. Saya membeli dua tanaman lavender dan satu lidah buaya. Selanjutnya kami mampir ke sebuah kios untuk membeli madu hutan. Setelah itu perjalanan berlanjut ke toko perkakas bengkel untuk membeli pompa, yang ternyata tidak ada sehingga kami langsung pulang dan sampai di rumah pada jam 11-an. Saya menghentikan motor sebentar dam mampir di kios kecil untuk membeli es krim Aicee.
Karena sudah siang sampai rumah dan lelah, ditambah udara dan sinar matahari yang sudah terik, maka saya tidak jadi menanam bibit cabai. Lavender dan lidah buaya sudah tertanam di polybag dan hanya perlu pindah media tanam. Rencananya, besok pagi saya akan menanam bibit cabainya.
Aktivitas saya selanjutnya tidaklah banyak. Saya tidur nyenyak selama beberapa jam lalu bangun pukul setengah empat dan mulai berolahraga. Pada awalnya hanya ingin mengambil uang di ATM, namun akhirnya saya pakai untuk olahraga sekaligus dengan naik sepeda. Bersepeda di sore hari tidak begitu menyenangkan karena banyak pengguna jalan. Sebenarnya waktu yang tepat adalah siang hari, di kala terik-teriknya matahari dan jam-jam kerja sehingga sedikit orang berlalu-lalang di jalan.
Bagaimanapun, bisa bersepeda ialah suatu hal yang sangat pantas disyukuri, terutama karena dalam lima hari saya tidak melihat hari (dunia luar, dan langit biru) [tak tahu petang atau hari, hujan atau terikpun tidak tahu]. Bersepedapun juga mengajarkan saya untuk sabar. Alon-alon sing penting kelakon (pelan-pelan yang penting terlaksana). Selain itu, karena biasanya naik kendaraan bermotor dan bebas mengatur kecepatan yang diinginkan, bersepeda terasa seperti mengajarkan supaya saya harus sabar karena akan lebih lama mencapai tempat tujuan, dan juga supaya menyesuaikan ekspektasi dan kapasitas. Bersepeda berbeda dengan mengendarai motor. Saya harus menyesuaikan ekspektasi kecepatan dengan kapasitas fisik saya yang terbatas. Mungkin dalam kehidupan juga harus begitu, hehe.
Saya mampir di seminari, sekolah almamater saya, dan berlari memutari lapangan sebanyak tiga kali lalu beristirahat karena sangat lelah dan ngos-ngosan. Setelah itu saya pulang, melewati jalan kecil di tengah-tengah area persawahan.
Sungguh hari yang indah! Saya merasa lega hari ini karena dapat memanfaatkan akhir pekan dengan maksimal. Syukur kepada Allah!!!!!!!
No comments:
Post a Comment