Wednesday, May 10, 2017

Guru Yang Buruk

Selasa, 9 Mei 2017


Sore ini saya menyesal meniinggalkan murid saya. Senin kemarin adalah hari yang panjang dan penuh pergolakan batin sehingga saya lupa tanggungjawab. Murid saya sudah hampir satu bulan ini tidak les dan tidak menghubungi saya. Jadi, saya bersikap pasif dan tidak menanyakan apapun. Namun, siang ini ketika saya tidak di Malang ia menghubungi saya dan perlu les untuk persiapan UAS besok. Saya bingung dan akhirnya meminta bantuan tentor lain yang di Malang. Namun, ketika saya berkata bahwa akan digantikan tentor lain, murid saya mengatakan tidak apa-apa tidak les. Hal ini membuat saya merasa bersalah dan berdosa karena telah meninggalkan tanggungjawab. Perasaan ini melengkapi rasa bersalah yang lebih besar, yakni ketika saya mengajukan pengunduran diri dari tes mengajar yang dilaksanakan besok di SMAK Santa Maria Malang. Saya benar-benar mengacaukan banyak hal dan sangat bersedih karenanya. Memang pada akhirnya ada sesuatu yang dikorbankan. Jikalau saya besok melakukan microteaching, saya mungkin akan mengorbankan suara hati. Untuk pengunduran diri ini, rasa bersalah dan berdosa ialah konsekuensinya, karena saya mengorbankan support budhe saya, keluarga, dan pihak sekolah.

I messed up , again, big time!



No comments:

Post a Comment