Tuesday, April 19, 2016

This is The Good That is in The Bad

Dalam keadaan tidak bisa banyak bergerak, saya banyak berpikir dan berdoa, serta merenung. Lalu saya menemukan gambar ini di internet:
Terbaring di ruang pasien bedah, saya baru menyadari betapa saya tidak bersyukur ketika saya sehat dan bisa beraktivitas, ketika saya normal; betapa saya kurang ramah kepada orang-orang, yang jarang saya sapa namun pada musibah ini berdatangan membantu dan menemani, dan menjenguk. Tetangga-tetangga di desa, sanak saudara, teman-teman, umat gereja, keluarga bapak kost saya dari Malang, dan semua orang yang seharusnya sering saya sapa dan ajak bicara, sungguh begitu baik. Meskipun saya jarang menyapa dan meskipun saya jarang berkunjung dan berbicara dengan mereka, semuanya malah datang menjenguk, dan bahkan menemani saya selama proses rawat inap itu.

Hari-hari yang banyak kejenuhan karena proses penanganan rs yang lama diisi juga dengan hal-hal baik yang menggembirakan, sehingga akhirnya pada hari kesembilan saya boleh pulang, namun harus bed rest total selama dua bulan demi penyembuhan total liver saya. Sungguh melegakan, saya keluar dari rumah sakit dan melihat dunia lagi. Pak Sis menjemput saya pada siang hari setelah semalam menjemput ayah dan ibu saya dari Solo. Saya menikmati perjalanan singkat dari Wlingi ke rumah, yang terasa sungguh luar bisa menggembirakan. It is good to be normal again. It is great to be healthy!

Sungguh besar anugerah dan  pertolongan Tuhan dalam musibah ini. Saya tidak akan melupakan jasa-jasa semua orang yang telah membantu keluarga saya, termasuk teman teman saya kuliah serta Oni dan Rendi yang membereskan barang-barang kost saya.

Terimakasih, semoga berkat Tuhan yang ajaib melimpah bagi semuanya!

No comments:

Post a Comment