13 November 2016
1. Satu minggu yang Penuh
Pencerahan
Minggu ini bisa
dikatakan tidak begitu spesial, sama dengan minggu-minggu kebanyakan. Namun
yang membedakan ialah bahwa saya merasa seperti mendapat petuah-petuah, atau
pencerahan, atau bisa dikatakan sebagai ilham yang datang terus menerus. Hal
pertama yang saya ingat adalah ketika saya sedang share keluhan saya mengenai
kelemahan-kelemahan dan kecenderungan manusiawi yang tidak baik. Orang itu
mengatakan satu kalimat yang sampai saat ini sangat mengena dan saya ingat:
“Peliharalah rasa bersalah itu, karena itu tandanya hati kita masih belum
keras.” Sungguh berkesan sekali malam itu; sampai saat ini kata-kata ini terus
terngiang-ngiang di pikiran dan menjadi pengingat ketika dalam kelalaian.
Yang kedua adalah
khotbah pastor dalam misa minggu pagi. Tidak begitu mengingat tentang topik apa
yang dibicarakan, namu satu frase seperti menyangkut di awang-awang dan tidak
bisa lepas dari pikiran. “Memurnikan diri,” demikian pastor itu berkata. Dua
kata sederhana ini rupanya berkesan sekali dan serasa mengetuk hati dan
menggiring pikiran mengingat kenangan masa lalu di saat pertamakali dibaptis
hingga ketika menjalani pembinaan di seminari. Betapa murninya iman dan
motivasi hidup waktu itu. Indahnya kemurnian batin!
2. Betapa Tuhan
Pagi ini saya
terbangun dengan lemas; ada beban berat yang menumpuk di kepala. Pagi hari
diguyur hujan, melengkapi suasana suram ini. Bahkan saya sampai tidak ingin
menjumpai siapapun hari ini.
Namun, Tuhan menolong
hari ini. Kini saya duduk di depan layar laptop dan melihat jam menunjukkan
puku 10:13. Saya sekarang sudah bebas dari beban itu. Tuhan mengangkat beban
saya, lewat pertolongan-Nya.
Betapa ajaibnya hari
ini, seperti hari-hari lainnya. Allah Bapa di surga mengasihi saya.
No comments:
Post a Comment